Heboh kabar yang menyebutkan jika ada produk biskuit ternama mengandung lilin mengusik perhatian Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Melalui situs resminya, BPOM memberi penjelasan jika biskuit yang mudah terbakar bukan berarti mengandung lilin.
Menurut BPOM, makanan yang mengandung lemak/minyak dengan kadar air rendah terutama yang berbentuk tipis dapat menyala jika disulut api. Fenomena ini tak lantas membuktikan jika makanan tadi mengandung lilin.
Berikut penjelasan BPOM lebih lengkapnya dikutip Ngehits dari situs resmi BPOM:
Bahwa produk pangan yang mengandung lemak/minyak dengan kadar air rendah terutama yang berbentuk tipis, berpori, seperti krupuk, krekers, dan makanan ringan lainnya dapat terbakar/menyala jika disulut dengan api.
Bahwa produk pangan yang terbakar/menyala tersebut tidak dapat membuktikan adanya kandungan plastik dan/atau lilin di dalam produk pangan.
Bahwa untuk membuktikan adanya kandungan plastik dan/atau lilin diperlukan pengujian lebih lanjut di laboratorium.
Bahwa Badan POM telah melakukan evaluasi keamanan, mutu, dan gizi pangan termasuk terhadap semua bahan yang digunakan untuk pembuatan pangan olahan sebelum pangan tersebut diedarkan dengan nomor izin edar Badan POM (MD atau ML).
Sebagai perlindungan terhadap masyarakat, Badan POM terus melakukan pengawasan terhadap kemungkinan beredarnya produk yang tidak memenuhi syarat.
Dihimbau kepada masyarakat yang memerlukan informasi lebih lanjut, dapat menghubungi: Contact Center HALO BPOM di nomor telp. 1-500-533 atau SMS: 0-8121-9999-533, atau email: [email protected].
Heboh makanan mengandung lilin ini berkat beredarnya rekaman video Nissin Crispy Crackers yang dapat terbakar ketika disulut api. Video berdurasi 1 menit 39 detik tersebut akhirnya menjadi viral yang kemudian memicu kekhawatiran di dalam masyarakat.
Bantahan sudah disampaikan pihak Nissin yang menyebutkan jika produk mereka aman untuk dikonsumsi. Ihwal biskuit yang mudah terbakar karena bahan makanan yang digunakan adalah tepung terigu, gula, dan minyak.