Baru baru ini dunia maya tengah dihebohkan dengan hasil pencarian search engine google yang cenderung memihak Ahok. Dugaan ini muncul karena jika netizen mengetik ‘sungai di Jakarta bersih karena Foke’ malah disarankan menjadi ‘sungai di Jakarta bersih karena Ahok’.
Tetapi rupanya bukan hanya sungai bersih saja yang memihak kepada Ahok. Apapun kalimat yang dirangkai dengan kata ‘bersih’ dan ‘Foke’, maka oleh Google menyarankan menjadi ‘bersih’ serta ‘Ahok’.

Fenomena ini menurut pakar TI dari Vaksincom, Alfons Tanujaya terjadi karena sistem kerja otomatis yang dimiliki Google. Suggestion google muncul berdasarkan database internal sesuai dengan banyaknya jumlah inputan.
“Engine Google bekerja secara otomatis. Memberikan saran bagi pencarian. Kerjanya seperti auto correct MS Word yang kalau ada salah ketik akan dibenarkan. Jadi Google mencari ke databasenya dan tidak menemukan data sungai bersih karena Foke. Tetapi banyak data sungai bersih karena Ahok,” ucap Alfons seperti dilansir Ngehits dari Merdeka.com Selasa (4/10).
Karenanya, menurut Alfons fenomena ini sulit sekali dialihkan oleh salah satu pihak. Dengan kata lain Alfons sangat menyangsikan hal ini terjadi karena rekayasa dari pihak luar.
“Jadi makin besar suatu database dan makin panjang rentang waktunya, tingkat kebenarannya akan makin akurat. Kalau soal Google memihak atau tidak saya tidak tahu. Tetapi kalau soal database memihak atau tidak saya tahu persis, database itu netral,” jelasnya.
Pendapat Alfons ini diamini oleh pengamat TI Ruby Alamsyah. Menurut Ruby, Google punya algoritma sendiri berdasarkan behavior user. Jadi hasilnya tidak bisa diintervensi menyimpang dari algoritma yang sudah ditetapkan.
“Hal ini bisa terjadi karena menurut algoritma Google tersebut, lebih banyak user yang mengetikan keyword ‘sungai di jakarta bersih karena Ahok’ dibanding jumlah pengguna yang mengetikan keyword ‘sungai di jakarta bersih karena Foke’,” terangnya.
Bantahan jika Ahok berupaya mengintervensi search engine google juga datang dari kubu Ahok sendiri. Gubernur DKI Jakarta tersebut membantah membayar Google agar merekayasa hasil pencarian yang menguntungkan dirinya.
“Enggak. Gila, duit dari mana. Ketik aja,” terangnya.
Hingga berita ini diturunkan fenomena bersih karena ahok di mesin pencari google masih berlanjut. Anak Hits sudah coba?