Pahlawan adalah orang yang berjasa bagi nusa dan bangsa. Sudah selayaknya kita mengingat jasa-jasa mereka selamanya. Kamu pasti nggak bakalan pernah bisa ngebayangin bagaimana rasanya pahlawan berjuang demi tanah air kita. Mengatur strategi, berdiplomasi, berjuang di medan perang, terluka, bahkan nggak sedikit dari mereka yang gugur dalam peperangan. Menghargai mereka adalah sebuah kewajiban yang harus kita lakukan.
Namun, beberapa orang ada yang lalai pada jasa para pahlawan yang sudah berjuang di masa lalu. Mereka membuat guyonan dan bahkan ada yang terang-terangan mengolok-olok para pahlawan. Oleh karena itu, kamu juga harus berhati-hati ketika membahas para pahlawan. Jangan sampai kamu kelepasan bercanda yang bisa melecehkan mereka.
Agar kamu bisa jaga diri dari becandaan yang bisa melecehkan pahlawan, nih Ngehits kasih tau apa saja perbuatan yang bisa dikategorikan melecehkan pahlawan.
1. Mengacungkan jari tengah ke foto pahlawan
Sebuah akun bernama Gopenx All Well baru-baru ini mengejutkan netizen dengan keberaniannya. Jangan kagum dulu, keberanian ini justru malah yang nggak layak dapat pujian. Pemilik akun ini mengunggah foto dirinya sedang mengacungkan jari tengah pada foto Jenderal Soedirman.
Nggak sopan banget kan? Apalagi di caption-nya tertulis ‘F*ck’, nggak heran kalau para netizen pada geram. Mungkin dia nggak tahu, di Jepang sana justru patung Jenderal Soedirman berdiri gagah di depan kementrian pertahanan mereka. Bahkan setiap 17 Agustus, sekelompok orang Jepang yang jatuh cinta sama Indonesia menaruh karangan bunga untuk menghormati mendiang Jenderal Soedirman.
2. Melibatkan anggota keluarga pahlawan dalam lawakan
Seperti yang udah Ngehits sebutkan di atas tadi, pahlawan adalah orang yang harus dihargai jasa-jasanya. Tapi, pernah salah satu program acara lawak televisi kita menjadikan salah satu nama pahlawan sebagai guyonan. Nggak perlu lah Ngehits sebutkan nama programnya apa. Di acara tersebut seperti dilansir dari kompasiana, seorang host membacakan kuis yang kira-kira pertanyaannya seperti ini
Perlawanan dengan Belanda oleh Pangeran Diponegoro pada tahun 1825 terjadi karena pengambilan lahan makam keluarga. Pertanyaannya adalah. Siapakah nama kakek buyut Pangeran Diponegoro?
Sepintas, mungkin bagi beberapa orang lawakan tersebut lucu, tapi bagi orang lain belum tentu lawakan itu lucu. Bagaimana kalau ada keturunan dari Pangeran Diponegoro menonton acara tersebut? Gampangnya, gimana perasaan kamu kalau ada salah satu saudaramu dijadikan bahan lelucon? Sakit hati kan?
3. Selfie menggunakan sebagian wajah pahlawan
Salah satu akun instagram pribadi pernah mengadakan hashtag challenge dengan media uang kertas bergambar para pahlawan. Di akun tersebut, pemilik mengunggah foto dengan berbagai ekspresi gabungan antara wajahnya dan wajah pahlawan. Yang bikin nambah greget lagi, tulisan-tulisan yang menjelaskan ekspresi tersebut. Beberapa tulisan terkesan nggak sopan banget. Parahnya lagi, selfie tersebut sampai diunggah oleh akun guyonan indonesia yang populer saat ini.
4. Mengedit foto bersejarah
Kreatifitas kadang memang tak mengenal batas. Tapi sebelum berkreasi, sebaiknya kita memikirkan dahulu apa kira-kira efek dari kreasi kita ke depannya. Apakah baik atau justru sebaliknya. Seperti foto saat kejadian proklamasi yang diedit sehingga seakan-akan para pahlawan kita nge-band.
Kira-kira apa ya maksud dari editor foto tersebut? Mau iseng? Lucu-lucuan aja? Kalau menurut Ngehits, editan foto seperti itu kurang pantes dilakukan. Foto saat kejadian proklamasi itu adalah detik-detik yang mendebarkan bagi bangsa kita. Nggak sepantasnya dibuat lelucon seperti itu.
Kemajuan teknologi harus kita sikapi dengan arif dan bijaksana. Teknologi yang digunakan dengan bijaksana akan menghasilkan sesuatu yang baik bagi kita, begitu pula sebaliknya. Tindakan-tindakan di atas jangan sampai kamu tiru ya Anak Hits. Mari kita menghargai jasa para pahlawan yang sudah gugur mendahului kita