Pelecehan, terutama dalam hubungan asmara, bisa terjadi dalam berbagai macam bentuk. Salah satunya berupa pelecehan verbal atau lewat kata-kata. Penelitian menunjukkan bahwa satu dari empat remaja wanita dunia mengalami hal tersebut, sementara sepertiga wanita dewasa pernah mendapat sebutan bernada pelecehan dari kekasih mereka.
Sama seperti pelecehan secara fisik, pelecehan verbal juga bisa memberikan dampak yang amat negatif. Tidak ada luka atau memar, namun batin wanita mana yang takkan terluka jika ia dimaki-maki dengan sebutan ‘bodoh’ atau ‘goblok’ tiap waktu.
Merasa jadi pernah atau sedang jadi korban pelecehan verbal selama berpacaran? Simak lima tanda-tandanya, seperti yang sudah dirangkum oleh NgeHits berikut ini:
1. Lama berpikir

Pria dan wanita harusnya memiliki kedudukan yang sama dalam sebuah hubungan. Namun jika kamu merasa ragu-ragu dan berpikir terlalu lama sebelum mengungkapkan pendapat, bisa jadi kamu pernah mendapat perlakuan tak menyenangkan dari pasangan mengenai hal ini sebelumnya.
2. Lupa saat romantis

Pacaran umumnya harus diisi dengan berbagai momen romantis dan menyenangkan. Namun jika selama ini kamu lebih sering teringat hal-hal sedih selama menghabiskan waktu dengan si dia, terlebih-lebih diwarnai dengan berbagai kata-kata kotor serta makian yang meluncur darinya, tidak salah lagi – kamu telah jadi korban pelecehan verbal.
3. Senjata makan tuan

Mereka yang jadi korban pelecehan verbal tak jarang coba melawan dengan melemparkan argumen balasan. Malangnya, hal ini justru jadi senjata makan tuan ketika ketika pasanganmu memutar balikkan semuanya dan justru menyudutkan dirimu. Kamu patut hati-hati jika sudah mengalami hal seperti ini.
4. Suara hati mulai berbicara

Kamu tahu bahwa kamu mencintai orang yang ada di hadapanmu, namun ada satu sisi di hati yang mengatakan bahwa berada bersamanya adalah sebuah kesalahan. Pasalnya setiap kali kamu dibuat merasa tertekan dan tidak bebas sama sekali, meski di sisi lain seolah merasa berat untuk berpisah. Jika ini yang terjadi, maka sebaiknya kamu coba berpikir tenang dan mempertimbangkan yang terbaik untuk dirimu sendiri.
5. Pasif-Agresif

Apa itu pasif-agresif? Misalnya saja, suatu pagi pacarmu menelepon dan kalian lantas terlibat pertengkaran, di mana Si Dia sempat membentak-bentak dan mengeluarkan kata-kata kasar. Namun beberapa jam berselang, ia muncul di depan rumah dan meminta maaf dengan cara yang membuat hatimu luluh. Sayangnya, kejadian ini berlangsung seperti siklus yang gak pernah berakhir. Jangan sampai kamu terjebak dan terus-menerus mengikuti pola yang sama dalam hubungan yang gak sehat seperti ini.
Merasa ada teman atau kerabat dekatmu yang mengeluh mengalami hal-hal di atas? Segera bagikan tulisan ini pada mereka sebelum semua terlambat.