“Bangun tidur kuterus mandi, tidak lupa menggosok gigi.” Siapa yang nggak tahu lagu ini? Gara-gara lagu anak-anak ini kita jadi merasa bahwa mandi adalah hal yang harus dilakukan setelah bangun tidur. Setidaknya kita jadi terdoktrin untuk selalu mandi dua kali sehari. Padahal, mandi itu nggak perlu setiap hari lho.
Nggak, ini bukan karena kamu males banget, tapi ada penjelasan ilmiah kenapa mandi itu nggak perlu setiap hari.
Dr. Casey Carlos, asisten profesor Kedokteran bidang dermatologi di University of California San Diego School of Medicine mengatakan mandi terlalu sering itu tidak baik. Ia merujuk pada pengetahuan orang umum dalam penggunaan sabun.
Dalam sains perawatan kulit dijelaskan bahwa sabun menghilangkan minyak pada kulit, yang akhirnya membuat kulit jadi kering kesat tapi kasar. Casey juga menjelaskan bahwa sebenarnya bagian tubuh yang harus disabun hanyalah selangkangan, ketiak dan kaki saja. Mengapa? Karena bagian tubuh seperti dada, punggung, kaki dan lengan punya kemampuan untuk membersihkan bagiannya sendiri.
Ada juga penjelasan secara ilmiah yang pasti tidak dijelaskan oleh produsen sabun, yaitu:
- Lapisan atas kulit terdiri dari sel kulit mati berfungsi melindungi lapisan kulit di bawahnya.
- Lapisan ini tergabung bersama lemak atau lipid yang membuat kulit terjaga kelembabannya.
- Ketika kamu mandi dan menggosok tubuh, lapisan ini rusak.
- Makin sering mandi, makin banyak kerusakan yang terjadi pada lapisan tersebut.
- Belum diperbaiki, kamu mandi lagi. Kulit jadi kesusahan memproduksi minyak alaminya yang penting untuk perlindungan kulit.
- Ini juga mencegah bakteri baik untuk tumbuh di kulit. Bakteri inilah yang melindungi kulit dan tubuh dari infeksi.

Ternyata mandi beneran nggak penting untuk dilakukan tiap hari kan? Jadi, lain kali kalau ada yang nanya kenapa kok kamu nggak mandi tiap hari, kasih aja penjelasan ilmiah di atas. Sip?