” Waspadalah teman-teman,orang ini penipu ,dgn FB Rama Key, dia telah membohongi saya ratusan ribu NTD, bilang mau nikahin saya.sekarang dengar saya mau pulang langsung suruh saya jangan hubungin dia lagi” Sudah lihat postingan ini di timeline Facebookmu?
Yep, lagi-lagi ini adalah kasus penipuan berkedok cinta dunia maya. Dan korbannya lagi-lagi juga seorang sumber devisa negara, TKI.

Sampai sekarang, postingan yang muncul sejak 9 Maret lalu ini sudah dishare ulang oleh hampir 7000 orang. Kebanyakan merasa iba karena lagi-lagi seorang wanita terbuai oleh janji cinta dunia maya dan dengan ‘rela’ memberikan sejumlah uang. Dalam kasus Shinta Syamar Noor, ia mengaku sudah memberikan ratusan ribu NTD (New Taiwan Dollar) pada Rama Key (sekarang Prayudinata Key) yang jika nominalnya 100ribu saja maka setara dengan hampir 40 juta Rupiah! Angka yang tidak main-main.

Timbul sebuah pertanyaan, kenapa seorang wanita terutama pekerja di luar Indonesia sering mengalami penipuan dengan kedok cinta dunia maya? Ternyata ada beberapa penyebab dan sudah Ngehits rangkum dari berbagai sumber :
1. Ego yang tinggi
Lho, apa hubungannya mudah tertipu dengan ego yang tinggi? Dirangkum dari Anthonydiomartin.com, ketika seseorang memiliki ego yang tinggi maka ia akan senang jika ada seseorang yang memberikan pujian, saat itulah egonya akan melambung. Akibatnya? Ia bisa memberikan apa saja pada mereka yang memujinya.

Dalam kasus yang sering dialami oleh TKW, biasanya mereka senang karena ada yang ‘mengangkat’ derajat mereka walau dengan status TKW yang sering dipandang sebelah mata. Karena itu mereka merasa tidak ada salahnya membantu orang tersebut, terutama masalah finansial.
2. Merasa iba tanpa waspada
Menurut Shay Williams, pakar hubungan dalam Yourtango.com mengatakan bahwa wanita sering memiliki karakter yang cenderung mudah merasa iba dan sulit mengatakan tidak. Mereka yang juga disebut People Pleaser ini sebenarnya ingin tampil sebagai orang yang punya kepedulian. Karena itu mereka sering merasa iba tapi tanpa waspada.

Di balik karakter seperti ini sebenarnya mereka hanya ingin perhatian dan kasih sayang. Inilah yang jadi kelemahan tapi keuntungan bagi penipu cinta online.
3. Punya imajinasi yang muluk-muluk
Akui saja deh, wanita sering punya imajinasi yang muluk-muluk tentang pria yang mungkin jadi pasangannya nanti dan juga tentang masa depan. Tidak salah juga sih, tapi harus tahu realita juga ya. Karena ini yang jadi kunci para penipu cinta online untuk menggaet kamu.

Mereka tidak akan segan memberikan kamu gambaran masa depan yang seolah-olah akan kalian lakukan bersama. Padahal, kalau apa yang mereka inginkan sudah didapat, kamu akan dicampakkan. Dalam kasus Shinta Syamar Noor, si pria memberikan imajinasi bahwa uang yang diberikan adalah untuk rumah masa depan mereka berdua kelak.
4. Merasa tidak bahagia
Kebahagiaan bagi seorang wanita adalah hal penting yang membuat mereka tetap hidup. Jauh dari keluarga, sendirian di negeri orang memungkinkan para TKW merasa tidak bahagia. Akibatnya mereka mencari kebahagiaan, salah satunya di dunia online.

Ini juga jadi kesempatan untuk para penipu cinta online memberikan kebahagiaan fana yang sementara.
5. Jarak yang jauh
Salah satu penyebab yang membuat para TKW sering jadi korban cinta online adalah karena penipu tahu bahwa TKW tidak ada di Indonesia. Jadi, ketika mereka sadar sudah tertipu akan sangat sulit untuk bisa melaporkan apalagi mencari penipu cinta tersebut. Apalagi kalau akun yang digunakan adalah akun palsu.

Kalau sudah begini, para TKW yang kena tipu biasanya akan curhat di media sosial tanpa bisa berbuat apa-apa. Untung-untung kalau bisa viral dan kemudian bisa diusut. Kalau tidak, mereka mungkin hanya bisa mengelus dada.
Mencari cinta di dunia maya itu tidak salah kok, hanya saja kamu harus ekstra hati-hati agar tidak tertipu dan patah hati serta rugi materi. Yuk sebar artikel ini agar makin sedikit pejuang devisa kita yang terbuai rayuan dari penipu cinta online!