Dengan berkembangnya ilmu kedokteran, tidak hanya darah atau anggota tubuh seperti mata yang bisa didonorkan, bahkan sekarang sudah mulai dikenal donor sperma. Sperma akan diambil dari pendonor laki-laki dan kemudian diberikan pada perempuan yang membutuhkan dengan cara inseminasi. Baru-baru ini ada cerita mengerikan tentang donor sperma, karena ternyata pendonornya adalah penyebar penyakit jiwa!
Diberi nama donor 9623

Setiap sampel donor sperma yang didapatkan dari pendonor memang tidak langsung diberikan pada mereka yang membutuhkan, namun ditampung di bank sperma. Dan sperma yang diperoleh dari seorang pria bernama Chris Aggeles yang berasal Georgia pun diterima oleh perusahaan Xytex pun digadang-gadangkan sebagai sperma sempurna dan diberi nama donor 9623. Aggeles mengaku bahwa ia adalah seorang professor di bidang neuroscience dengan IQ 160 dan suka bermain drum.
Anak-anak Chris Aggeles

Xytex menjual sperma Aggeles sejak tahun 2000-2014, dan dalam jangka waktu tersebut tentu banyak perempuan yang tertarik untuk mendapatkan donor sperma dari seorang pria dengan kemampuan akademik dan bakat seni yang memukau. Mereka pun berbondong-bondong menghubungi perusahaan tersebut dan melakukan inseminasi sperma dalam rahim mereka.
Terhitung sejak pertama kali dijual ke Xytex, sperma Aggeles menghasilkan 19 anak laki-laki dan 17 anak perempuan yang dilahirkan di 26 keluarga. Walaupun Aggeles bukanlah ayah dari anak-anak itu secara hukum, namun ia adalah bapak biologis dari total 36 anak tersebut.
Sperma penuh penyakit

Adalah Angela Collins dan Margaret Elizabeth Hanson yang kemudian menemukan siapa sebenarnya pemilik sperma sempurna ini. Dari investigasi mereka terkuak bahwa nama asli dari pria tersebut adalah James Chris Aggeles yang memiliki sejarah penyakit mental dan pernah masuk penjara. Semua pengakuan yang dikatakan oleh Aggeles mengenai keadaan kesehatannya pada Xytex adalah kebohongan besar.
Dari dokumen yang berhasil didapatkan pasangan tersebut, Aggeles pernah menderita schizophrenia, gangguan bipolar dan narsistik. Penyakit mental itulah yang membawanya ke penjara. Dan yang tidak kalah mencegangkan, ternyata pria itu sama sekali bukanlah seorang professor, bahkan ia pernah dikeluarkan dari sebuah kampus.
Penyebaran penyakit melalui sperma

Jika kamu selama ini menganggap bahwa penyakit mental bukan penyakit turunan, hal itu ternyata kurang tepat. Karena beberapa penyakit seperti schizophrenia memiliki unsur genetic untuk diturunkan sehingga mempengaruhi keadaan jiwa anak penderita. Dan saat ini, para orang tua dari 36 anak yang sudah dibuahkan dari sperma Aggeles merasa sangat khawatir dengan resiko yang ada pada diri anak mereka.
Angie Collins menghubungi keluarga lain untuk menuntut perusahaan penyedia sperma tersebut dan meminta pertanggungjawaban atas apa yang telah terjadi pada mereka. Disamping itu, mereka juga ingin menyadarkan perempuan lain tentang resiko yang dapat mereka temui saat menjalani donor sperma.