Nggak cuma lezat, kamu juga bisa belajar tentang hidup dari 5 jajanan tradisional Indonesia ini

Indonesia kaya akan bumbu rempah-rempah. Nggak heran kalau makanan di Indonesia memiliki rasa yang beragam. Jajanan tradisionalnya pun nggak kalah lezat untuk disantap saat ada acara atau sekedar bersantai-santai saja. Bahkan jajanan tradisional ini bisa kamu jadikan bahan obrolan yang lumayan mendalam lho. Kok bisa? Karena selain lezat, 5 jajanan tradisional Indonesia ini punya filosofi mendalam yang bisa kamu terapkan dalam hidup kamu. Simak yuk!

1. Apem

Apem via blogspot
Apem via blogspot

Jajanan ini mirip surabi, tapi lebih padat. Biasanya jajanan ini dibuat untuk acara-acara tradisional. Di daerah Jawa Timur, apem seringkali dibuat pada malam Jumat Legi untuk mengirim doa pada saudara yang telah meninggal. Biasanya digabung dengan pisang ijo dan kemudian dibagi-bagikan ke tetangga. Kalau dilihat dari asal katanya, apem mengandung kata ‘Afwan’ yang artinya maaf. Jadi pemberian apem ini bertujuan untuk meminta maaf pada tetangga. Rasanya yang manis itu melambangkan sebuah permintaan maaf dengan kata yang manis pula.

2. Lontong

Lontong via blogspot
Lontong via blogspot

Lontong biasanya digunakan sebagai pengganti nasi. Tapi, nggak jarang juga kita temui di makanan seperti rujak, gado-gado, orem-orem, dan masih banyak lagi. Dalam Bahasa Jawa, lontong memiliki kepanjangan ‘olone dadi kothong’ yang berarti kejelekannya sudah hilang. Filosofi ini berkaitan dengan Bulan Ramadhan. Dimana saat bulan itu, kesalahan-kesalahan kita dihapus dan kita kembali suci di Idul Fitri.

3. Ketupat

Ketupat via lifeinbigtent
Ketupat via lifeinbigtent

Biasa juga disebut tupat adalah makanan yang hampir sama dengan lontong, tapi dikemas dengan bentuk yang unik. Jajanan ini biasa muncul di saat Idul Fitri, sesuai dengan kepanjangan dari namanya yaitu ‘ngaku lepat’ yang artinya mengaku bersalah. Oleh karena itu, ketupat lebih afdol dimakan saat Idul Fitri, dimana kita saling bermaaf-maafan dan mengakui kesalahan.

4. Kolak

Kolak via tasty-indonesian-food
Kolak via tasty-indonesian-food

Kolak biasanya berisi umbi-umbian seperti singkong atau ketela. Biar lebih enak lagi, biasanya ditambahkan buah-buahan yang manis, seperti pisang, nangka, duren, atau kadang kacang hijau. Umbi-umbian dalam Bahasa Jawa disebut ‘polo pendem’. Filosofinya, kita manusia pasti suatu saat akan dikubur. Oleh karena itu berbuatlah yang ‘manis-manis’ seperti rasa kolak. Selain itu santen juga bisa berarti ‘sing salah nyuwun ngapunten’, artinya yang salahlah yang meminta maaf.

5. Lemper

Lemper via blogspot
Lemper via blogspot

Ingat, di atas langit masih ada langit. Itulah filosofi yang diajakan oleh jajanan yang satu ini. Jajanan yang selalu ada di setiap acara seperti nikahan atau khitanan ini mempunyai kepanjangan ‘yen dilem atimu ojo memper’, artinya ketika dipuji hatimu jangan sombong. Dalam hidup kita, pasti masih ada orang lain lagi yang lebih baik dari kita.

Tuh kan ada yang bisa dipelajari dari jajanan tradisional Indonesia ini. Bangga dong bangsa kita punya jajanan yang selain enak, juga mempunyai filosofi yang mendalam. Share ke temen-temenmu deh, biar hidup kalian lebih bermakna.

Nggak sembarang orang boleh menampilkan 5 kesenian tradisional Indonesia yang berbau mistis ini

Indonesia terkenal akan budayanya yang beragam. Nggak heran kalau semakin banyak wisatawan asing yang mengunjungi Indonesia. Nggak cuma alamnya aja yang terkenal indah, tapi kesenian tradisionalnya juga memukau wisatawan lokal maupun asing.

Beberapa kesenian tradisional Indonesia bahkan ada yang sampai mendunia. Sebut saja salah satunya tari Reog Ponorogo. Saking terkenalnya, tarian yang kuat akan unsur mistiknya ini sampai pernah akan diklaim oleh negara tetangga sebagai tarian tradisional miliknya. Nah kali ini NgeHits bakal bahas tari tradisional Indonesia apa aja yang kental dengan unsur mistis dan nggak sembarangan orang yang boleh menampilkannya. Simak yuk!

1. Sintren

Sintren via blogspot
Sintren via blogspot

Cerita yang melatarbelakangi Tari Sintren ini adalah kisah cinta antara Sulasih dan Sulandono. Cinta mereka tak direstui oleh ayah Sulandono yang merupakan orang terpandang di jamannya. Namun cinta mereka didukung oleh ibu Sulandono, Dewi Lanjar. Sebelum tarian dimulai, seorang pawang akan memanggil roh Dewi Lanjar. Jika Dewi Lanjar berhasil dipanggil, maka sang penari akan terlihat semakin cantik bak bidadari. Tarian yang berasal dari Cirebon ini nggak bisa ditampilkan oleh sembarang cewek. Cuma cewek yang masih perawan saja yang boleh menari Sintren.

2. Kuda Lumping

Tari Kuda Lumping ini cukup populer di Indonesia. Mistisnya terletak pada kondisi penari yang hampir seluruhnya mengalami kesurupan. Tarian ini mengisahkan seorang prajurit yang sedang berburu babi hutan. Selagi berburu bersama anjingnya, prajurit tersebut terpeleset ke dalam kubangan bersama anjing dan babi hutan buruannya. Dalam kubangan tersebut, mereka bergelut untuk membunuh babi hutan.

Kuda Lumping via blogspot
Kuda Lumping via blogspot

Oleh karena itu, kita juga menyaksikan para penari yang sedang kesurupan menari di dalam kubangan lumpur yang sudah disediakan. Selain menari, kadang para penari ini juga memakan beling dan benda-benda keras lainnya. Wah, mending urungkan niat kamu deh kalau kamu penakut dan berfisik lemah.

3. Bara Suwen

Bambu Gila via oldlook.indonesia.travel
Bambu Gila via oldlook.indonesia.travel

Kesenian menahan bambu ini berasal dari Maluku. Jangan salah! Bambu yang digunakan dalam pertunjukkan ini bukan bambu sembarangan, melainkan bambu gila. Entah bagaimana caranya, bambu yang digunakan pada kesenian ini bisa berontak secara gila-gilaan. Merupakan tugas 7 orang lelaki kekar menahan berontak bambu dengan panjang 2.5 meter dengan diameter 8 cm ini. Selain di Maluku, kamu juga bisa menyaksikan kesenian bambu gila ini di Ternate dan sekitarnya.

4. Seblang

Tari Seblang via banyuwangibahagia
Tari Seblang via banyuwangibahagia

Tarian Seblang merupakan tarian yang beraal dari Banyuwangi dan biasanya ditampilkan pada Bulan Syawal. Hampir sama dengan Sintren, tarian ini hanya boleh ditampilkan oleh gadis yang masih suci alias perawan. Latar belakang Tari Seblang sendiri adalah karena kematian istri Ki Saiman yang merupakan jelmaan peri. Saat meninggal, istri Ki Saiman ini merasuki salah satu anaknya dan mulai menari. Oleh karena itu, tarian ini dilestarikan oleh keturunan Ki Saiman hingga saat ini dan dianggap dapat memberi berkah.

5. Ronggeng

Kemistisan tarian ini terletak pada asal usulnya yang merupakan usaha balas dendam. Dikisahkan seorang puteri yang menangisi jenazah kekasihnya setiap hari. Puteri tersebut sangat sedih hingga tak menyadari jenazah sang kekasih mulai membusuk dan menyebarkan bau tak sedap.

Ronggeng via yuniratna
Ronggeng via yuniratna

Kemudian datanglah beberapa pemuda yang mengajaknya menari sambil menutup hidung karena bau busuk jenazah lelaki tersebut. Lama kelamaan, sang putri terhibur dan mulai ikut menari sambil menyanyikan lagi yang menyayat hati. Dalam prakteknya, tarian ronggeng ini seringkali dikaitkan dengan ha-hal yang berbau ‘panas’.

Karena hal-hal mistis yang menyelimuti kesenian tradisional tersebut, maka nggak sembarang orang yang boleh menampilkan kesenian tersebut. Hanya orang terlatih dan memenuhi syarat saja yang diijinkan ikut serta dalam kesenian tersebut. Kamu sendiri berminat nggak menampilkan kesenian berbau mistis itu?